TUGAS
BHS INDONESIA
Pengalaman
-> Cerpen
Oleh
: Nabilatus Saidah (25)
Kelas
: IX B
SMP
NEGERI 2 MALANG
Jl.
Prof. Moch. Yamin No. 60
Lebaran
yang Mencekam
“Allahu
akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. “
Senandung
kalimat suci yang dilantunkan oleh Remaja Masjid bergema
mengiang-ngiang di telingaku. Aku masih berbaring di ranjang tidur
sambil mengerjapkan mata untuk berusaha bangun.
“Huaah..
, lelah sekaliii “
Bahkan
untuk mempersiapkan Lebaran saja semalam aku harus mengepel lantai.
Sedangkan kak Lutfi yang sangat menyebalkan itu malah asik
mengutak-atik handphone nya di kamar. Ah, mendokusai !
“Bella,
cepatlah bangun.. !! Pergi mandi sana.. !!” , hh.. Ibu.. Seperti
biasa, membangunkan dengan cara berteriak-teriak jika aku tidak
lantas bangun.
“Ya
bu.. “ , hanya itu yang bisa aku ucapkan jika sudah seperti ini.
Aku
beranjak bangun dengan muka lesu dan rambut yang acak-acakan layaknya
singa. Berjalan dengan gontai sambil membawa baju ganti kemudian
keluar dari kamar ku. Kulihat jam dinding yang menempel di tembok
pada salah satu ruangan dan masih menunjukkan pukul 04.30 !!!
‘Astaga
ibu, tidak bisa kah aku tidur setengah jam lagi ?’ , aku membatin
seperti itu. Tapi ya sudahlah, semakin cepat mandi artinya semakin
cepat sarapan .. !
Butuh
20 menit untuk mandi, setelah itu aku langsung berganti pakaian .
Lalu aku pergi sarapan ..
Hari
ini aku sedang tidak sholat, artinya nanti pagi juga tidak bisa
sholat Ied. Rasanya seperti ada yang kurang .. Hari ini juga sudah
pasti sangat istimewa.
Hari Raya Idul Fitri 1434 h. Minal Aidzin Wal Faidzin ..
Seusai
sholat Ied yang dilaksanakan di masjid yang tidak jauh dari rumah ku,
aku dan keluarga besar saling meminta maaf satu sama lain. Dan hal
yang paling aku bahagiakan adalah… aku bisa berjabat tangan dan
saling senyum dengan kakak kuu.. ! haha..
Setelah
kami saling meminta maaf, aku sekeluarga besar berkeliling kampung
untuk bersilaturahmi. Cuaca cerah yang berubah menjadi panas itu
disatu sisi membuat ku gerah. Namun disisi lain, keceriaan-keceriaan
kelurga ku yang tiada hentinya itu membuat ku ikut senang dan
tertawa. Tak lupa ampau ampau pun aku aku dapatkan. Hehe
Ketika
jam menunjukkan pukul 09.00 ,
“Kak,
beli makan ayo .. !” , aku mengajak kak Niswa –tanteku- untuk
membeli makanan.
“Tapi
mau beli apa ?? hmmm.. “ , kulihat dia sedang berfikir.. aku pun
juga.. lalu….
“BAKSOOOOO
.. !!” , kami berkata bebarengan saking semangatnya
Akhirnya
kami membeli banyaaak makanan. Rujak cingur, cemilan, minuman, dan
tidak lupa bakso .. lezatnya goreng, siomay, tahu putih, tahu coklat,
ditambah kuah lalu bumbu-bumbu khas bakso dan ditaburi bawang goreng
juga seledri + daun bawang merah. Hmm.. rasa yang sangat lezat bahkan
mungkin menandingi lezatnya Ramen Ichiraku yang disukai Naruto itu..
Setelah
acara makan-makan itu selesai, kami semua bercerita panjang lebar
tentang aapapun. Juga kemudian menonton tv bersama-sama hingga tidak
terasa matahari sudah diatas kepala.
Rasa
kantuk itu pun menyerang ku. Aku merasa mataku ini berat sekali untuk
terus terbuka. Jadi aku putuskan untuk berjalan ke kamar lalu
menjatuhkan diri ke kasur dan…. Tidur.
“Bangun..
ayo bangun.. sudah sore.. “ , serasa ada yang memukul lengan ku
dengan lembut.
“Mm..
huaah.. jam berapa sekarang bu ?”
“Jam
16.30 ,, mau tidur terus sampai malam ?”
DEG
! Naruto..
“Haa
?! jam 16.30 ??!! berarti naruto… “ , aku meloncat bangun lalu
langsung menyetel tv dan kupindah ke channel Naruto biasa tayang.
Dan….
“Ketinggalan…
“ , huaaa.. kali ini ketinggalan lagi
Karna
hari ini aku sedang galau gara-gara tidak bisa melihat tayangan film
anime Naruto –lagi- , sampai jam 5 sore ini pun aku hanya
memindah-mindah channel TV. Benar-benar mendokusai.
Jam
dinding ku berdetak menunjukkan pukul 17.15 , aku mulai melangkahkan
kaki ku menuju kamar mandi yang letaknya di ujung belakang rumahku.
Kamar mandi itu tampak sepi dan aku pun beranjak masuk ke dalamnya.
Kututup pintu pelan-pelan..
‘Kreeggkkkk..
cklek’ ,
Baru
saja aku meletakkan handuk ku yang berwarna hijau ke sampiran kamar
mandi ku, tiba tiba aku dengar suara rintihan anak kecil –laki
laki-
“Hu..hu..hu..”
, akupun kaget mendengar suara tersebut. Dalam hatiku bertanya,
‘Berasal
dari manakah suara itu?’ ,aku mencoba mencari jawabannya .namun
tak kutemukan.
‘Ah
mungkin hanya salah dengar’ ,aku mencoba menghibur diri sendiri.
Tapi…
“Hu..hu..hu..”
,lagi lagi suara itu kudengar dan kali ini cukup jelas.
Suara
tangisan yang kedua kali ini membuat hatiku cukup penasaran. Samakin
aku ingin mengetahui, siapakah yang menangis itu ? Tetap tak
kutemukan jawabannya. Saat itu yang kualami hanya ketakutan, serasa
bulu kudukku berdiri dan jantungku berdebar kencang.
Sejenak
setelah suara tangisan itu berhenti, kulihat sesuatu yang bergerak
cepat di cermin.
‘Entah
itu apa’ , aku pun tak berpikir panjang tentang sesuatu yang
bergerak itu. Kulihat di sekitar kamar mandi ku, suasana yang hening
dan sunyi sepi hanya aku sendiri. Kuamati sekeliling kamar mandi,
ternyata…
‘Meong..’
, tampak seekor kucing hitam bermata kuning diatas genting. Kupikir
dia sedang mencari induknya. Sorot matanya yang tajam itu melihat
kearah ku. Sedikit aku merasa merinding pada saat itu.
Kupikir
.. ‘hh sudahlah.. hanya seekor kucing’ , tak begitu istimewa
bagiku. Karna di sekeliling rumah ku memang banyak kucing yang
berkeliaran. Aku cukup merasa lega karena bayangan tersebut adalah
seekor kucing. Padahal kalau boleh jujur, sebenarnya aku hanya
menenangkan diriku dari rasa ketakutan ku ini. Sungguh kejadian yang
berhasil membuat kaki dan tanganku gemetar hebat.
Akhirnya
kuputuskan untuk mengambil segayung air dari bak mandi, kusiram
kucing itu dengan air tersebut. Tergopoh-gopoh dia terjun dari
genting dan lari entah kemana.
Kudengar
suara langkah kaki yang bisa kupastikan adalah ibu sedang berjalan
menuju dapur yang letaknya tak jauh dari kamar mandi.
“Bel,
cepat mandi ! Hari sudah mulai petang !” , ucap ibuku seraya
menyuruh ku segera mandi.
“Bu
tolong lihatkan di belakang rumah ada siapa ?”
“Mungkin
bibi mu”
Karna
aku tidak merasa lega, akhirnya kupaksa ibu untuk melihat ke
belakang.
“ tidak
ada siapa-siapa. Ya sudah Bel cepat mandi !”
Sesaat
setelah ibu mengecek ke belakang, terdengar suara Adzan berkumandang.
“Allahu
Akbar Allahu Akbar.. “
Kuputuskan
untuk meminta tolong ibu untuk menunggui ku saat mandi.
“Kamu
ini, masak sudah remaja tidak berani mandi sendiri ?!” , ucap ibu.
Namun
akhirnya dia pun mau menuruti permintaan ku dan aku pun mandi dengan
segera.
‘Byuur..Byuurrr…
!!’
Setelah
ku selesaikan mandiku, aku berlari ke kamar tanpa berterimakasih pada
ibuku .. hehe
Di
kamar aku melamun sambil ku ingat kejadian di kamar mandi saat itu.
‘Aah,
aku baru ingat !’
Hari
ini adalah hari Kamis. Artinya .. malam Jum’at !!!
‘Hiii’
, aku merasa bulu kudukku berdiri lagi
Namun
seiring dengan berjalannya waktu, aku akan berusaha melupakan
kejadian di hari lebaran tersebut.
Sejak
saat itu aku tidak pernah lagi mau mandi menjelang petang, apalagi
saat hari Kamis. Hmm… benar-benar lebaran yang mencekam..
Mendokusai
.. !
gj woooiiyyyy,, tapi apikkk ...
BalasHapusngerti a koenn ?? :D